PENDAHULUAN
Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah diciptakan yang terdiri
dari tiga jenis usaha :
- persiapan
- definisi
- solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan
sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut
suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai
solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat
tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
�� PEMECAHAN MASALAH
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi
yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan
keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap
masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan
tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer
yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satu kunci
pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Solusi bagi suatu
masalah harus mendayagunakan sistem untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin
pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa
yang harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu
menggambarkan keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan
saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak
mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan
penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan
kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untu mengubah keadaan
saat ini menjadi keadaan yang diharapkan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi,
sistem informasi dapat digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus
mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin, baik intern maupun
extern / lingkungan.
1. Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan
baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti
pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu. Gejala adalah kondisi
yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada
masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun
gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari
suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
�� STRUKTUR MASALAH
Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar
elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur
berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami
oleh pemecah masalah.
Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan yang sepenuhnya
terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar masalah adalah masalah
semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang kurang sempurna mengenai
elemen
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
Memahami dasar memecahkan masalah dan mengambil keputusan
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
Memahami dasar memecahkan masalah dan mengambil keputusan
· Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
· Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
· Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
· Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
· Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
· Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
· Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternatif
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Selama proses pemecahan masalah manajer membuat berbagai keputusan, dan beberapa elemen pemecahan harus ada. Ketika proses pemecahan masalah mulai berjalan, manajer berhati-hati dalam membedakan gejala dengan sebab atau sumber masalah.
Istilah pemecahan masalah mengingatkan pada perbaikan hal-hal yang salah. Para manajer akan memberi respons yang cepat pada pengaruh-pengaruh yang merugikan, untuk mencegah atau meminimumkan kerusakan. Namun, para manajer juga merespons pada hal-hal yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya.
Dengan kenyataan demikian, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang diluar kebiasaan. Jadi penyelesaian/pemecahan masalah (problem solving) berarti tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan dampak buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya.
Pentingnya penyelesaian masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar.
Dalam menyelesaikan masalah, seorang manajer akan banyak membuat keputusan. Adapun yang dimaksud dengan keputusan adalah suatu aksi atau strategi yang dipilih. Sedangkan, tindakan dalam menentukan aksi atau strategi yang dipilih dan diyakini akan memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi dinamakan pengambilan keputusan. Biasanya ada beberapa aksi atau strategi yang dapat dipertimbangkan oleh manajer. Perlu diperhatikan bahwa salah satu kunci penyelesaian masalah adalah mampu mengidentifkasi berbagai alternatif keputusan.
PENDEKATAN SISTEM
| Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
Mengenali kontroversi
Menimbang klaim alternatif
Membentuk penilaian
| Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
solusi dengan Pendekatan Sistem
Para pembuat komputer, management scientis dan spesialis informasi semua mencari cara untuk menggunakan komputer dalam memecahan masalah yang dihadapi manajer. Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem, yakni serangkaian langkah penyelesaian masalah yang memastikan bahwa maslah tersebut pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja.
Kerangka kerja untuk penyelesaian masalah berbasiskan komputer (pendekatan sistem) memiliki tiga tahap utama yakni tahap persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi, . Dengan pendekatan sistem, ia dapat berfungsi sebagai jembatan antara masalah dengan CBIS dan akan memberikan suatu kerangka kerja untuk beragam keputusan.
Pemecahan masalah didefinisikan sebagai respon terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan buruk. masalah (problem) merupakan suatu keadaan atau kejadian yang merugikan atau berpotensi akan merugikan bagi perusahaan dengan cara negatif atau sebaliknya, yaitu hal yang menguntungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dalam cara yang positif.
Sedangkan keputusan diartikan sebagai hal atau tindakan yang terpilih dari berbagai usaha yang telah dilakukan.
FASE-FASE PEMECAHAN MASALAH
Menurut Hebert A. Simon, dalam proses pemecahan masalah ada empat aktivitas yang harus dilakukan para manajer dan pengambilan keputusan lainnya, yaitu:
1. Aktivitas kecerdasan. Mencari lingkungan yang kondusif untuk mendadpatkan suatu solusi.
2. Aktivitas desain. Menciptakan, mengembangkan dan menganalisais tindakan-tidakan yang mungkin dilakukan.
3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari berbagai kemungkinan yang ada.
4. Aktivitas meninjau ulang. Menilai kembali pilihan atau keputusan yang telah diambil.
KERANGKA KERJA PEMECAHAN MASALAH
Ada dua kerangka yang digunakan dalam pemecahan masalah, yaitu model sistem dan model lingkungan. Model/pendekatan sistem berupa kerangka kerja perusahaan sebagai suatu sistem. Dalam kerangka ini, elemen-elemen penting diidentifikasi, termasuk aliran data, informasi dan keputusan-keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut. dalam Proses pemecahan masalah dikelompokkan dalam 3 fase, yaitu:
1. Fase pertama, yaitu fase upaya persiapan
2. Fase kedua, yaitu fase upaya definisi atau penentuan
3. Fase ketiga, yaitu fase upaya solusi
Model lingkungan digunakan untuk dapat memahami lingkungan perusahaan dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen lingkungan dalam bentuk aliran sumber daya.
PENTINGNYA PANDANGAN TERHADAP SISTEM.
Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar untuk memecahkan masalah, harus diawali dengan membuat pandangan terhadap sistem, yaitu memandang operasi-operasi bisnis sebagai sistem yang berada dalam sebuah lingkungan yang lebih besar.
Pandangan sistem meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Melindungi para manajer agar tidak menemui kesulitan dan kebingungan berhadapan dengan kompleksnya struktur organisasi perusahaan dan detail-detail pekerjaan.
2. Memahami pentingnya menentukan tujuan kegiatan secara benar.
3. Menekankan pentingnya semua bagian dari organisasi untuk bekerja sama tanpa kecuali.
4. Memahami interkoneksi antara organisasi dengan lingkungannya.
5. Menempatkan informasi timbal balik sebagai hal yang penting, yang hanya dapat dicapai menggunakan sistem lingkungan tertutup(close-loop sistem).
MEMBANGUN BERDASARKAN KONSEP
Proses pemecahan masalah terdiri dari elemen-elemen dasar, yaitu : standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Standar ini menggambarkan kondisi yang harus dicapai. Untuk memenuhi standar, seorang manajer harus mempunyai informasi mengenai kondisi yang telah dicapai saat ini. Perbedaan antara kondisi yang harus dicapai dan kondisi yang telah dicapai menghasilkan kriteria solusi, yaitu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi yang ada menjadi kondisi yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan. manajer bertanggung jawab untuk mencari solusi-solusi alternatif, jika solusi alternatif telah diidentifikasi, sistem informasi bisa digunakan untuk mengevaluasi setiap solusi alternatif tersebut.
Dalam evaluasi harus dipertimbangkan berbagai hambatan yang mungkin timbul, hambatan-hambatan internal timbul karena terbatasnya sumber daya perusahaan. hambatan lingkungan timbul karena tekanan-tekanan dari berbagai macam elemen yang menghambat aliran sumber daya keluar dan masuk perusahaan. bila semua elemen ini sudah ada dan manajer memahaminya, maka solusi untuk memecahkan masalah akan ditemukan.
MEMILIH SOLUSI TERBAIK
Pemilihan solusi terbaik dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Henry Mintzberg, seorang ahli manajemen teori, mengidentifikasi tiga pendekatan yang berbeda dalam menentukan solusi terbaik.
- Analisis. yakni evaluasi secara sistematis terhadap pilihan-pilihan yang ada.
- Penilaian. yakni proses pemikiran dan pertimbangan dari seorang manajer
- Negosisasi. yakni perundingan antara beberapa manajer.
Dalam buku ini, pemilihan solusi terbaik untuk memecahkan masalah diutamakan menggunakan pendekatan analisis. namun demikian ketiga pendekatan ini dapat digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan solusi yang tepat dan optimal.
MASALAH VERSUS GEJALA.
Gejala merupakan suatu kondisi yang dihasilkan oleh masalah. gejala biasanya lebih mudah terlihat dibandingkan dengan masalah. gejala tidak menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi secra keseluruhan. manajer harus melihat apa yang ada di bawah gejala untuk menemukan apa yang sebenarnya menjadi sumber masalah.
STRUKTUR PERMASALAHAN
Ada berbagai macam jenis masalah, yaitu:
1. Masalah terstruktur, yaitu masalah yang memiliki elemen-elemen yang saling berhubungan di mana masing-masing elemen dan hubungannya dapat difahami oleh manajer.
2. Masalah semi terstuktur, yaitu masalah yang sebagian elemennya difahami dan sebagian lagi tidak difahami oleh manajer
3. Masalah tidak terstruktur, yaitu masalah yang elemen-elemennya atau hubungan antarelemennya tidak difahami oleh manajer.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Hebert A. Simon menetapkan metode untuk mengklasifikasikan keputusan.
1. Keputusan terprogram, adalah keputusan yang “berulang dan rutin yang diambil mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Masalah yang dipecahkan dengan keputusan terprogram adalah dianggap sebagai sesuatu yang baru (de novo) saat masalah tersebut timbul.”
2. Keputusan tidak terprogram, adalah keputusan yang tidak terstruktur dan tidak berurutan, diambil untuk menengani masalah-masalah tidak terstruktur. Tidak ada metode tertentu untuk menangani masalahnya karena tidak pernah ada masalah bersifat kompleks sehingga penyelesaiannya memerlukan cara-cara khusus yang sama sekali baru.
Sedangkan keputusan diartikan sebagai hal atau tindakan yang terpilih dari berbagai usaha yang telah dilakukan.
FASE-FASE PEMECAHAN MASALAH
Menurut Hebert A. Simon, dalam proses pemecahan masalah ada empat aktivitas yang harus dilakukan para manajer dan pengambilan keputusan lainnya, yaitu:
1. Aktivitas kecerdasan. Mencari lingkungan yang kondusif untuk mendadpatkan suatu solusi.
2. Aktivitas desain. Menciptakan, mengembangkan dan menganalisais tindakan-tidakan yang mungkin dilakukan.
3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari berbagai kemungkinan yang ada.
4. Aktivitas meninjau ulang. Menilai kembali pilihan atau keputusan yang telah diambil.
KERANGKA KERJA PEMECAHAN MASALAH
Ada dua kerangka yang digunakan dalam pemecahan masalah, yaitu model sistem dan model lingkungan. Model/pendekatan sistem berupa kerangka kerja perusahaan sebagai suatu sistem. Dalam kerangka ini, elemen-elemen penting diidentifikasi, termasuk aliran data, informasi dan keputusan-keputusan yang menghubungkan elemen-elemen tersebut. dalam Proses pemecahan masalah dikelompokkan dalam 3 fase, yaitu:
1. Fase pertama, yaitu fase upaya persiapan
2. Fase kedua, yaitu fase upaya definisi atau penentuan
3. Fase ketiga, yaitu fase upaya solusi
Model lingkungan digunakan untuk dapat memahami lingkungan perusahaan dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen lingkungan dalam bentuk aliran sumber daya.
PENTINGNYA PANDANGAN TERHADAP SISTEM.
Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar untuk memecahkan masalah, harus diawali dengan membuat pandangan terhadap sistem, yaitu memandang operasi-operasi bisnis sebagai sistem yang berada dalam sebuah lingkungan yang lebih besar.
Pandangan sistem meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Melindungi para manajer agar tidak menemui kesulitan dan kebingungan berhadapan dengan kompleksnya struktur organisasi perusahaan dan detail-detail pekerjaan.
2. Memahami pentingnya menentukan tujuan kegiatan secara benar.
3. Menekankan pentingnya semua bagian dari organisasi untuk bekerja sama tanpa kecuali.
4. Memahami interkoneksi antara organisasi dengan lingkungannya.
5. Menempatkan informasi timbal balik sebagai hal yang penting, yang hanya dapat dicapai menggunakan sistem lingkungan tertutup(close-loop sistem).
MEMBANGUN BERDASARKAN KONSEP
Proses pemecahan masalah terdiri dari elemen-elemen dasar, yaitu : standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Standar ini menggambarkan kondisi yang harus dicapai. Untuk memenuhi standar, seorang manajer harus mempunyai informasi mengenai kondisi yang telah dicapai saat ini. Perbedaan antara kondisi yang harus dicapai dan kondisi yang telah dicapai menghasilkan kriteria solusi, yaitu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi yang ada menjadi kondisi yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan. manajer bertanggung jawab untuk mencari solusi-solusi alternatif, jika solusi alternatif telah diidentifikasi, sistem informasi bisa digunakan untuk mengevaluasi setiap solusi alternatif tersebut.
Dalam evaluasi harus dipertimbangkan berbagai hambatan yang mungkin timbul, hambatan-hambatan internal timbul karena terbatasnya sumber daya perusahaan. hambatan lingkungan timbul karena tekanan-tekanan dari berbagai macam elemen yang menghambat aliran sumber daya keluar dan masuk perusahaan. bila semua elemen ini sudah ada dan manajer memahaminya, maka solusi untuk memecahkan masalah akan ditemukan.
MEMILIH SOLUSI TERBAIK
Pemilihan solusi terbaik dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Henry Mintzberg, seorang ahli manajemen teori, mengidentifikasi tiga pendekatan yang berbeda dalam menentukan solusi terbaik.
- Analisis. yakni evaluasi secara sistematis terhadap pilihan-pilihan yang ada.
- Penilaian. yakni proses pemikiran dan pertimbangan dari seorang manajer
- Negosisasi. yakni perundingan antara beberapa manajer.
Dalam buku ini, pemilihan solusi terbaik untuk memecahkan masalah diutamakan menggunakan pendekatan analisis. namun demikian ketiga pendekatan ini dapat digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan solusi yang tepat dan optimal.
MASALAH VERSUS GEJALA.
Gejala merupakan suatu kondisi yang dihasilkan oleh masalah. gejala biasanya lebih mudah terlihat dibandingkan dengan masalah. gejala tidak menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi secra keseluruhan. manajer harus melihat apa yang ada di bawah gejala untuk menemukan apa yang sebenarnya menjadi sumber masalah.
STRUKTUR PERMASALAHAN
Ada berbagai macam jenis masalah, yaitu:
1. Masalah terstruktur, yaitu masalah yang memiliki elemen-elemen yang saling berhubungan di mana masing-masing elemen dan hubungannya dapat difahami oleh manajer.
2. Masalah semi terstuktur, yaitu masalah yang sebagian elemennya difahami dan sebagian lagi tidak difahami oleh manajer
3. Masalah tidak terstruktur, yaitu masalah yang elemen-elemennya atau hubungan antarelemennya tidak difahami oleh manajer.
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Hebert A. Simon menetapkan metode untuk mengklasifikasikan keputusan.
1. Keputusan terprogram, adalah keputusan yang “berulang dan rutin yang diambil mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Masalah yang dipecahkan dengan keputusan terprogram adalah dianggap sebagai sesuatu yang baru (de novo) saat masalah tersebut timbul.”
2. Keputusan tidak terprogram, adalah keputusan yang tidak terstruktur dan tidak berurutan, diambil untuk menengani masalah-masalah tidak terstruktur. Tidak ada metode tertentu untuk menangani masalahnya karena tidak pernah ada masalah bersifat kompleks sehingga penyelesaiannya memerlukan cara-cara khusus yang sama sekali baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar